Minggu, 25 Oktober 2009

PERANAN DAN PENTINGNYA BAHASA INDONESIA DALAM KONSEP ILMIAH

Dalam tulisan ilmiah, bahasa sering diartikan sebagai tulisan yang mengungkapkan buah pikiran sebagai hasil dari pengamatan, tinjauan, penelitian yang seksama dalam bidang ilmu pengetahuan tertentu, menurut metode tertentu, dengan sistematika penulisan tertentu, serta isi, fakta, dan kebenarannya dapat dibuktikan dan dapat dipertanggungjawabkan. Bentuk-bentuk karangan ilmiah identik dengan jenis karangan ilmiah, yaitu makalah, laporan praktik kerja, kertas kerja, skripsi, tesis, dan disertasi.

Bahasa adalah alat komunikasi lingual manusia, baik secara lisan maupun tertulis. Ini adalah fungsi dasar bahasa yang tidak dihubungkan dengan status dan nilai-nilai sosial. Setelah dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari, yang di dalamnya selalu ada nilai-nilai dan status, bahasa tidak dapat ditinggalkan.

Pada dasarnya, bahasa memiliki fungsi-fungsi tertentu yang digunakan berdasarkan kebutuhan seseorang, yakni sebagai alat untuk mengekspresikan diri, sebagai alat untuk berkomunikasi, sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan beradaptasi sosial dalam lingkungan atau situasi tertentu, dan sebagai alat untuk melakukan kontrol social

Dalam penulisan ilmiah, bahasa merupakan hal yang terpenting. Maka dari itu kita harus sebaik mungkin menggunakannya. Antara lain dengan cara :

© Dalam hal penggunaan ejaan.

© Dalam penggunaan partikel lah, kah, tah, pun. Partikel lah, kah, tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Contoh: Pergilah sekarang! Sedangkan partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya. Contoh: Jika engkau pergi, aku pun akan pergi.

© Dalam hal pemakaian Ragam Bahasa. Ragam lisan terdiri atas ragam lisan baku dan ragam lisan takbaku; ragam tulis terdiri atas ragam tulis baku dan ragam tulis takbaku.

© Dalam penulisan Singkatan dan Akronim.Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan jabatan atau pangkat diikuti tanda titik. Contoh: Muh. Yamin, S.H. (Sarjana Hukum ). Singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda titik. Contoh: dll. hlm. sda. Yth. Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal setiap kata ditulis dengan huruf kapital dan tidak diikuti tanda titik. Contoh: DPR GBHN KTP PT. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf kapital. Contoh: ABRI LAN IKIP SIM. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital. Contoh: Akabri Bappenas Iwapi Kowani.

© Dalam penulisan Angka dan Lambang Bilangan. Penulisan kata bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara berikut. Contoh: Abad XX dikenal sebagai abad teknologi. Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua
kata ditulis dengan huruf, kecuali jika beberapa lambang dipakai berturut-turut. Contoh: Ada sekitar enam puluh calon mahasiswa yang tidak diterima diperguruan tinggi itu.

© Dalam pemakaian tanda baca. Pemakaian tanda titik (.), tanda koma (,), tanda titik dua (:), tanda titik koma (,), tanda hubung, (-) tanda pisah (_), tanda petik ("), tanda garis miring, (/) dan tanda penyingkat atau aprostop (').

© Dalam pemakaian imbuhan, awalan, dan akhiran.

Dalam penulisan ilmiah, selain harus memperhatikan faktor kebahasaan, kita pun harus mempertimbangkan berbagai faktor di luar kebahasaan. Faktor tersebut sangat berpengaruh pada penggunaan kata karena kata merupakan tempat menampung ide. Dalam kaitan ini, kita harus memperhatikan ketepatan kata yang mengandung gagasan atau ide yang kita sampaikan, kemudian kesesuaian kata dengan situasi bicara dan kondisi pendengar atau pembaca.


sumber : Hesti Meydifrina

Senin, 05 Oktober 2009

Perkembangan Bahasa Indonesia Pada Saat Ini

Menurut saya rata-rata orang Indonesia bisa bahasa Indonesia, tapi cara bicara bahasa Indonesia masih terpengaruh logat dan bercampur dengan bahasa daerah dan bahasa indonesia itu sendiri mengingat mayoritas orang indonesia itu lahir dengan 2 bahasa, dan kebanyakan lebih memilih menggunakan bahasa daerah. Bahasa Indonesia yang digunakan dalam percakapan sehari-hari sangat berbeda dengan bahasa Indonesia baku yang ditetapkan Depdiknas atau sesuai EYD(Ejaan Yang Disempurnakan). Belakangan ini pengaruh bahasa Inggris makin kuat terbukti dengan banyaknya orang yang menggunakan (sok menggunakan) bahasa inggris sebagai selingan dalam percakapan, terlebih lagi banyak kata dalam bahasa Indonesia yang diadaptasi dari bahasa Inggris.
Rasa kebanggaan berbahasa Indonesia kurang, karena rata-rata orang Indonesia lebih suka berbicara bahasa daerah atau campur dengan bahasa Inggris, bahasa Indonesia sepertinya kurang populer. Sepertinya bahasa Indonesia perlu disosialisasikan lagi ke masyarakat, terlebih lagi penggunaan bahasa Indonesia di kalangan pejabat negara sendiri masih belum terlalu baik, padahal kalau mau dikembangkan dan dipromosikan ke luar negeri bahasa Indonesia sepertinya lumayan baik, dan mudah untuk dipelajari ( bahasa Indonesia mudah dipelajari orang asing karena termasuk bahasa yang konsisten antara pengucapan dan tulisan).